Kepolisian sedang menyelidiki kejadian berdarah di Desa Ketapang Laok, Sampang, Jawa Timur, di mana seorang warga tewas akibat dikeroyok oleh sekelompok orang bersenjata celurit. Kasat Reskrim Polres Sampang, Safril Selfianto, mengatakan bahwa mereka masih berada di lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan dari saksi-saksi.
Korban pengeroyokan tersebut adalah Jimmy Sugito Putra, warga Desa Ketapang Laok, yang juga merupakan saksi dari pasangan Calon Bupati Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh). Tim Pemenangan Pasangan Calon Jimat Sakteh, Surya Noviantoro, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menuntut agar polisi mengusut kasus ini dengan tuntas.
Novi menduga bahwa motif di balik pengeroyokan tersebut adalah politik, karena insiden terjadi setelah Calon Bupati Slamet Junaidi dihadang oleh massa bersenjata celurit. Para penghadang kemudian masuk ke lokasi yang dikunjungi oleh Slamet Junaidi, yang kemudian berujung pada penganiayaan dan kematian korban.
Meskipun motif insiden ini masih dalam penyelidikan, Polres Sampang telah meningkatkan pengamanan di Desa Ketapang untuk mencegah terjadinya kerusuhan lebih lanjut. Mereka juga melakukan pendekatan kepada tokoh agama dan ulama di wilayah tersebut untuk meredakan ketegangan.
Pilkada 2024 di Kabupaten Sampang akan digelar di 1.344 TPS dengan jumlah pemilih mencapai 737.832 orang. Terdapat dua pasangan calon yang bersaing, yaitu K.H. Muhammad Bin Muafi Zaini-Abdullah Hidayat (Mandat) dan Slamet Junaidi-Ahmad Mahfud (Jimad Sakteh). Pasangan Mandat didukung oleh delapan partai politik, sementara pasangan Jimad Sakteh didukung oleh enam partai politik.
Polisi berharap dapat segera mengungkap motif di balik insiden tragis ini dan memastikan keamanan selama proses Pilkada berlangsung. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa depan dan semua pihak dapat menjaga ketertiban dan kedamaian dalam berdemokrasi.