Seorang Warga Meninggal Dunia Akibat Pengeroyokan di Sampang Diduga Punya Motif Politik

Polres Sampang, Jawa Timur, sedang melakukan olah TKP di Desa Ketapang Laok setelah insiden pengeroyokan yang menyebabkan satu korban meninggal dunia. Kasat Reskrim Polres Sampang, Safril Selfianto, mengungkapkan bahwa pihaknya masih berada di lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.

Korban pengeroyokan tersebut adalah Jimmy Sugito Putra, seorang warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang. Sampai saat ini, polisi belum bisa memastikan apakah kejadian ini ada kaitannya dengan politik. Menurut Safril, kabar yang beredar di masyarakat soal motif politik masih perlu diselidiki lebih lanjut. “Kami akan rilis informasi lebih jelas setelah semua data dan keterangan terkumpul,” ujar Safril.

Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Polres Sampang sudah memperketat pengamanan di sekitar Desa Ketapang. Pengamanan ini melibatkan TNI dan Polri, dan pihak kepolisian juga terus berusaha mendinginkan suasana dengan pendekatan kepada tokoh agama dan ulama setempat.

Sementara itu, Surya Noviantoro, Ketua Tim Pemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh), mengatakan bahwa Jimmy adalah saksi dari paslon mereka. Surya juga mengungkapkan rasa belasungkawa kepada keluarga korban dan mendesak agar polisi mengusut tuntas kasus ini.

Surya menduga bahwa insiden pengeroyokan ini ada kaitannya dengan politik, karena kejadian itu terjadi setelah Slamet Junaidi, calon bupati dari pasangan Jimat Sakteh, sempat menghadapi perlawanan dari massa yang mengadang perjalanannya untuk menemui salah satu tokoh agama di Ketapang. Setelah itu, beberapa orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut sempat cekcok mulut dan akhirnya menyerang Jimmy.

Menurut keterangan dari RSUD Ketapang, korban yang sempat dilarikan ke rumah sakit pada pukul 16.10 WIB dengan luka-luka akibat sabetan senjata tajam di bagian muka, punggung, dan tangan, akhirnya meninggal dunia pada pukul 17.15 WIB. Jenazah korban kemudian dipulangkan ke rumah duka.

Perlu diketahui, Pilkada Sampang tahun ini diikuti oleh dua paslon, yaitu pasangan K.H. Muhammad Bin Muafi Zaini-Abdullah Hidayat (Mandat) dengan nomor urut 1, yang diusung oleh delapan partai politik, dan pasangan Slamet Junaidi-Ahmad Mahfud (Jimat Sakteh) dengan nomor urut 2, yang diusung oleh enam partai politik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *