Kejadian tumpahan cairan kimia berbahaya dari truk tangki benar-benar membuat geger warga Bandung Barat pada pagi Selasa. Truk tangki dengan nomor polisi D 9475 AF menyebabkan kerusakan besar pada kendaraan di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta. Cairan yang disebut sebagai caustic soda liquid atau soda api dengan kadar NaOH-48 persen ini tumpah di sepanjang jalur dari Cikalongwetan hingga Padalarang.
Ratusan kendaraan terpaksa mogok di tengah perjalanan akibat kejadian ini, sementara pengendara melaporkan kerusakan fisik pada kendaraan mereka dan gejala kesehatan seperti mata perih dan kulit gatal. Herdi, seorang pengendara, menceritakan bagaimana motornya mendadak mogok di tengah jalan. “Motor saya tiba-tiba mati. Pas diperiksa, mesinnya kena cairan. Cat di knalpot dan bodi motor juga ngelupas,” ujarnya.
Awalnya, Herdi mengira genangan cairan kimia banjiri jalan di Bandung Barat itu adalah oli biasa. Namun, tangannya mulai terasa gatal saat bersentuhan dengan cairan tersebut, dan akhirnya motornya berhenti total. Untuk melanjutkan perjalanan, ia terpaksa menyewa kendaraan pikap untuk membawa motornya ke Unit Laka Polres Cimahi di Padalarang. “Saya terpaksa bolos kerja karena harus ngurus ini,” kata Herdi kecewa.
Menurut Kapolsek Padalarang, truk tangki tersebut membawa soda api dari produsen PT Pindo Deli di Karawang menuju gudang CV Yasindo Multi Pratama di Kecamatan Andir, Kota Bandung. Sopir truk berangkat pada Senin malam sekitar pukul 21.30 WIB tanpa ditemani kernet. Perjalanan malam itu berlangsung normal hingga sopir memutuskan beristirahat di Kecamatan Darangdan, Purwakarta, pukul 23.00 WIB. Ia melanjutkan perjalanan pada pukul 04.30 WIB keesokan harinya.
Namun, di Kampung Cikamuning, Padalarang, seorang pengendara motor menghentikan truk untuk melaporkan adanya kebocoran pada tangki. Setelah dicek, cairan soda api sebanyak 20 ton telah tumpah sepanjang delapan kilometer, mulai dari Jembatan Cigentur di Kecamatan Cikalongwetan hingga Kampung Cikamuning di Padalarang.
Kapolsek melaporkan bahwa hampir 100 pengendara melaporkan kendaraannya mengalami kerusakan akibat cairan kimia tersebut. “Cairan ini menyebabkan kerusakan seperti cat motor mengelupas, velg dan knalpot korosi, serta gejala fisik seperti mata pedih dan kulit gatal,” jelasnya. Hingga saat ini, korban berbondong-bondong mendatangi kantor Unit Laka Polres Cimahi untuk melaporkan kerugian mereka. Aparat pun terus menginvestigasi insiden ini sambil mengoordinasikan penanganan dampak lebih lanjut.
Insiden kebocoran cairan soda api ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan pengawasan dalam pengangkutan bahan kimia. Semoga investigasi lanjutan dapat mengungkap penyebab kebocoran dan mencegah insiden serupa di masa depan.