Pantauan Aktivitas! Mewaspadai Erupsi Gunung Semeru Bertubi-tubi

Gunung Semeru adalah salah satu gunung api yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur. Pada Senin kemarin, gunung ini mengalami serangkaian erupsi yang terus-menerus, melontarkan abu vulkanik ke udara.

Erupsi pertama terjadi pada awal pagi sekitar pukul 00:03 WIB dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 400 meter di atas puncak. Kemudian, erupsi berlanjut pada pukul 00:50 WIB dengan tinggi abu mencapai 500 meter di atas puncak. Pagi hari terus menjadi waktu ketika Gunung Semeru, dengan tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut, terus mengalami erupsi. Pada pukul 07:14 WIB, terjadi lagi erupsi dengan ledakan mencapai ketinggian 700 meter di atas puncak.

Erupsi kemudian terus berlanjut secara berkala, tercatat ada erupsi pada pukul 08:27 WIB, 09:50 WIB, dan 10:47 WIB. Meskipun visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru yang berada di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang berhasil mencatat sebanyak 10 kali erupsi dalam rentang waktu dini hari hingga siang.

Masyarakat sekitar Gunung Semeru diminta untuk mewaspadai potensi bahaya dari erupsi ini, seperti awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai terdekat. Peringatan ini penting untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga sekitar gunung agar dapat mengantisipasi dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam menghadapi ancaman erupsi dari Gunung Semeru.

Dengan adanya erupsi yang terus-menerus ini, pihak berwenang dan tim peneliti terus memantau aktivitas Gunung Semeru untuk memastikan keselamatan masyarakat sekitar dan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi potensi bahaya dari fenomena alam ini. Semua pihak diharapkan untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari otoritas terkait dalam menghadapi situasi ini.

Dengan erupsi yang terjadi pada Senin kemarin, Gunung Semeru sekali lagi mengingatkan kita akan kekuatan alam yang luar biasa dan pentingnya kewaspadaan dalam menyikapi fenomena geologi yang tidak dapat diprediksi secara pasti. Semoga semua pihak tetap berhati-hati dan saling membantu dalam menghadapi ancaman dari erupsi gunung api ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *