Penyebab Indonesia Selalu Kalah Saing dengan Vietnam dalam Menarik Investor

Indonesia sering kalah bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Vietnam dalam menarik investor. Salah satunya adalah kekalahan dalam merebut hati perusahaan teknologi multinasional AS, Nvidia Corporation. Nvidia berencana mendirikan pusat penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan serta pusat data di Indonesia dengan nilai investasi mencapai US$200 juta atau sekitar Rp 3,26 triliun. Kekalahan ini diungkapkan oleh Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro.

Menurut Direktur Segara Institut Piter Abdullah, faktor-faktor yang membuat Indonesia kalah bersaing dengan Vietnam termasuk pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di Vietnam, birokrasi yang sulit di Indonesia, dan biaya investasi yang tinggi. Esther Sri Astuti dari Indef menyoroti regulasi dan perizinan investasi yang lebih mudah di Vietnam, upah tenaga kerja yang lebih murah, dan biaya menjalankan bisnis yang lebih mahal di Indonesia.

Bhima Yudhistira dari CELIOS menyoroti kebutuhan energi terbarukan yang belum tersedia di Indonesia, kualitas tenaga kerja di sektor hi-tech yang tertinggal dibandingkan Vietnam, dan infrastruktur pendukung di kawasan industri yang belum memadai. Pemerintah Vietnam juga dipuji karena efektif dalam mendorong kenaikan rasio pajak tanpa menaikkan tarif pajak.

Selain Nvidia, Indonesia juga kalah dalam menarik Apple dan pabrik-pabrik sepatu Nike untuk berinvestasi di Vietnam. Bhima juga menyebut bahwa RI kalah dalam memikat perusahaan otomotif China, Chery. Beberapa perusahaan asing lainnya seperti PT Hung-A dari Korea Selatan, Full Ding Furniture Co. LTD dari Taiwan, dan PT ECCO Indonesia dari Denmark juga memilih untuk pindah ke Vietnam.

Dalam situasi perang dagang antara AS dan China, Vietnam menjadi pilihan yang lebih menarik bagi beberapa perusahaan. Bhima menekankan bahwa Indonesia perlu melakukan reformasi fiskal dan meningkatkan daya tarik bagi investor asing.

Dengan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menarik investor, perlu adanya langkah-langkah strategis untuk meningkatkan daya saing. Hal ini meliputi perbaikan regulasi dan perizinan investasi, peningkatan kualitas tenaga kerja, pengembangan infrastruktur, dan penurunan biaya logistik. Pemerintah juga perlu bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan fasilitas di kawasan industri.

Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat meningkatkan daya tariknya bagi investor asing dan bersaing lebih baik dengan negara-negara tetangga seperti Vietnam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *