Secara perlahan namun pasti, UMKM di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mulai menunjukkan perkembangan positif dalam menembus pasar ekspor. Berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, produk-produk UMKM dari Kepri memiliki peluang besar untuk diekspor ke luar negeri.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop dan UKM) Kepri, Riky Rionaldi, mengakui bahwa ekspor produk UMKM di daerah Kepri telah kembali aktif setelah sempat terhenti akibat pandemi COVID-19. Meskipun masih dilakukan secara kolektif dengan kontainer beramai-ramai dan dalam jumlah yang relatif kecil, hal ini dapat menjadi motivasi bagi pelaku UMKM lainnya untuk menjajal pasar ekspor.
UMKM yang berorientasi ekspor di Kepri umumnya berpusat di Kota Batam. Dari ratusan pelaku UMKM yang berpotensi ekspor, sekitar 30 hingga 40 di antaranya telah berhasil mengekspor produk mereka ke luar negeri, termasuk ke Malaysia. Produk yang diekspor meliputi makanan ringan dari nangka, pisang tanduk, rengginang, serta pakaian kurung khas Melayu.
Untuk mendukung kegiatan ekspor produk UMKM, Diskop dan UKM Kepri telah bekerja sama dengan praktisi ekspor yang mayoritas warga keturunan Melayu di Malaysia. Mereka menjadi perantara ekspor produk UMKM dari Kepri ke negara tetangga tersebut. Upaya ini dilakukan karena kerja sama dengan praktisi ekspor yang memahami pasar ekspor di Malaysia sangat diperlukan.
Peran UMKM sebagai pilar ekonomi bangsa sangat penting. Pemerintah dan masyarakat harus turut serta dalam membantu UMKM agar terus tumbuh dan berkembang. UMKM telah memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto, penyerapan tenaga kerja, dan ekspor.
Anggota DPRD Kepri, Wahyudin, menilai bahwa banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendorong pertumbuhan UMKM, salah satunya adalah dengan memanfaatkan platform digital untuk promosi, pemasaran, dan manajemen mutu produk. Transformasi ke dunia digital akan membantu produk dan layanan UMKM lokal lebih dikenal dan menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk pasar ekspor.
Produk UMKM Kepri perlu didorong untuk melakukan promosi digital di berbagai platform media sosial. Pelaku UMKM perlu mendapatkan dukungan berupa platform digital gratis, riset, pelatihan pemasaran, dan marketplace. Perbankan nasional dan korporasi besar juga dapat mendukung pengembangan UMKM di Kepri melalui akses permodalan dan pendampingan usaha.
Kepri memiliki potensi besar untuk mengembangkan produk UMKM, terutama dalam bidang fesyen, kriya, dan makanan khas hasil laut. Produk-produk tersebut tidak hanya dapat diterima di pasar domestik, tetapi juga pasar ekspor ke negara-negara tetangga. Pelaku UMKM di Kepri perlu beralih ke era digital agar dapat terus berkembang di masa depan. Semoga UMKM di Kepri terus maju dan sukses dalam menembus pasar ekspor!