Pemuda Penggal Kepala Ayah Kandung Diduga Kecanduan Game Online

Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang pemuda berinisial AK terhadap ayah kandungnya, Jaenuri, sedang dalam penyelidikan oleh Kepolisian Resor Jember. Peristiwa tragis itu terjadi di Desa Mojosari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Senin dini hari 27 Januari 2025. Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Angga Riatma, mengungkapkan bahwa AK telah diamankan oleh pihak berwajib.

Menurut keterangan dari AKP Angga, motif pembunuhan tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. AK diketahui menyerang ayahnya dengan menggunakan sebilah golok hingga menyebabkan leher korban terputus. Selain itu, pelaku juga melukai seorang warga yang mencoba melerai peristiwa tersebut.

Saksi yang mencoba melerai peristiwa tersebut mengalami luka serius di jari tangannya, bahkan salah satu jarinya putus akibat sabetan golok. Setelah menghabisi nyawa ayahnya, AK mencoba untuk menganiaya dirinya sendiri dengan golok yang sama. Namun, aksi tersebut berhasil digagalkan oleh polisi yang segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Baik AK maupun saksi yang terluka telah dirujuk ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Soebandi Jember untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Informasi sementara dari keterangan warga menyebutkan bahwa AK diduga mengalami depresi dan kerap berselisih dengan ayahnya terutama terkait permintaan untuk dibelikan sepeda motor.

Selain itu, AK juga disebut-sebut mengalami kecanduan game online, yang diduga turut memicu emosi tidak terkendali. Warga setempat mengaku sering mendengar pertengkaran antara pelaku dan korban dalam beberapa hari terakhir. Konflik ini akhirnya memuncak dan berujung pada tragedi yang mengejutkan.

Dalam proses penyelidikan, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti seperti sebilah golok, pakaian milik korban dan pelaku, serta sampel darah di lokasi kejadian. Polisi terus mendalami kasus ini untuk mengungkap motif sebenarnya di balik pembunuhan yang terjadi.

Semoga kasus ini segera terungkap dengan jelas dan pelaku dapat menerima hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Semoga keluarga korban juga dapat mendapatkan keadilan atas kejadian tragis ini. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Semoga kedamaian dan keamanan selalu menyertai kita semua. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *