Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ikut Presiden Joko Widodo mengecek penggunaan pompa air di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, untuk meningkatkan produksi pertanian. “Pompanisasi memungkinkan petani menanam sepanjang musim,” kata Mentan usai kunjungan ke Desa Layoa, Gantarangkeke, Bantaeng. Menurut Mentan, pompanisasi adalah solusi cepat untuk menghadapi ancaman kekeringan dan meningkatkan produksi pangan.

Mentan menekankan pentingnya pompanisasi dalam memenuhi kebutuhan air untuk sawah. “Kita tidak bisa menghindari krisis pangan tanpa langkah cepat ini. Ingat, 50 negara sedang mengalami kelaparan. Kita harus bertindak sekarang agar tidak mengalami nasib yang sama,” ujar Mentan.

Pemerintah menargetkan swasembada dan lumbung pangan dunia dalam waktu singkat. Maka dari itu, fokus kerja saat ini adalah memasang pompa air, mengembangkan sawah, dan modernisasi pertanian. “Kami bekerja keras untuk mencapai swasembada pada 2017, 2019, dan 2020. Ini adalah hasil dari kebijakan dan kerja sama,” tambah Mentan.

Di Sulawesi Selatan, akan dipasang sekitar 5.230 unit pompa air hingga tahun 2024. Bantaeng sendiri akan mendapat alokasi 81 unit pompa pada tahun 2024. Kabupaten ini memiliki luas 6.050 hektare dengan potensi sawah tadah hujan mencapai 1.549 hektare. Diharapkan dengan tambahan pompa, produksi padi Bantaeng dapat meningkat.

Petani di sekitar Bantaeng masih banyak bergantung pada air hujan. Pompanisasi diharapkan dapat membantu petani dalam menanam hingga September tahun ini. Presiden Jokowi optimis bahwa pompanisasi akan meningkatkan produksi beras nasional dan kesejahteraan petani.

Penggunaan pompa air dapat mendorong petani untuk menanam lebih dari sekali setahun. “Petani bisa menanam dua bahkan tiga kali dalam setahun dengan adanya pompa. Ini akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” kata Presiden.

Selain itu, pompanisasi juga bisa mengantisipasi cuaca ekstrim seperti El Nino yang bisa menyebabkan kekeringan panjang. “Ini akan membantu meningkatkan produktivitas beras secara nasional dan melawan kekeringan yang bisa mempengaruhi semua negara,” ungkap Presiden.

Meskipun hanya 150 pompa yang dibutuhkan di Bantaeng, bantuan tersebut diharapkan bisa mendukung aktivitas produksi petani di daerah tersebut. Presiden menegaskan bahwa bantuan ini akan memberikan manfaat langsung bagi petani di Bantaeng.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *