Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof Mohammad Mukri, lagi-lagi membuat sorotan dengan permintaannya kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus kematian Riyas Nuraini, seorang kader Fatayat NU Lampung. Riyas, yang berusia 33 tahun, ditemukan tewas terbungkus karung di kebun jagung Labuhan Ratu, Lampung Timur, pada Kamis lalu (18/7).
Mukri mengungkapkan, “Ini adalah kasus pembunuhan yang melibatkan anggota Fatayat NU Lampung Timur. Kasus ini harus diusut hingga tuntas. Saya yakin polisi bekerja keras untuk menyelesaikan ini, karena publik memperhatikan,” seperti yang dilaporkan oleh RMOLLampung pada Senin (22/7).
Ketua MUI Lampung ini berharap polisi dapat menangani kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku dan mengungkap motif di balik peristiwa tragis tersebut. Mukri juga menegaskan bahwa kejadian ini bukan hanya masalah lokal, tapi akan menarik perhatian dunia.
“Kasus ini mempengaruhi citra daerah kita. Oleh karena itu, saya sebagai Ketua PBNU yang juga memahami hukum dan media, meminta agar kasus ini diselesaikan dengan tegas. Ini bukan tindak kriminal biasa, tapi sangat mengerikan dan sadis,” tambahnya.
Riyas Nuraini adalah kader Fatayat NU Lampung Timur dan sehari-hari bekerja sebagai pedagang online dengan sistem COD (cash on delivery). Sebelum ditemukan meninggal, Riyas dilaporkan hilang sejak Rabu (17/7). Keberadaan Riyas akhirnya ditemukan pada Kamis (18/7) oleh seorang pencari rumput yang menemukan tubuhnya terbungkus dalam karung di kebun jagung, dengan sepeda motor Vario B 4416 SFX terparkir di dekatnya.
