Anggota Komisi XI DPR RI, Misbakhun, menegaskan bahwa ia tidak setuju dengan rencana penyelamatan PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex melalui skema injeksi finansial. Meskipun ia memahami kekhawatiran Presiden Prabowo terkait industri tekstil nasional dan jumlah besar tenaga kerja yang dimiliki oleh Sritex, Misbakhun berpendapat bahwa bantuan negara tidak harus selalu berupa uang tunai.
Menurut Misbakhun, pertolongan dari negara bisa berupa bantuan dalam bentuk aturan-aturan yang dapat membantu Sritex keluar dari kesulitan keuangan yang dihadapinya. Proses kepailitan yang sedang dijalani oleh Sritex, menurutnya, telah berjalan dan perusahaan hanya mengalami kegagalan karena satu tagihan tertentu.
Misbakhun percaya bahwa negara memiliki berbagai cara untuk memberikan bantuan, dan ia mengapresiasi pemikiran Presiden Prabowo dalam hal ini. Ia menekankan bahwa bantuan negara tidak selalu harus berupa injeksi finansial, dan bahkan menyebut bahwa restrukturisasi kredit dapat menjadi salah satu bentuk bail out yang diberikan oleh pemerintah.
Ia menolak jika komentarnya diartikan sebagai penolakan DPR terhadap penyelamatan Sritex, dan mengajak semua pihak untuk memahami mekanisme bail out atau bantuan keuangan yang akan dilakukan pemerintah. Menurutnya, restrukturisasi kredit bukanlah bentuk bantuan negara, melainkan bentuk keberpihakan negara terhadap perusahaan yang mengalami kesulitan.
Misbakhun juga menjelaskan bahwa ia telah berdiskusi dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto terkait kondisi yang dialami oleh Sritex, dan berharap agar masalah ini tidak berlanjut ke pabrik tekstil lainnya. Ia menekankan bahwa penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh Sritex, tanpa harus mengandalkan bantuan keuangan dari negara.
Dalam pandangannya, bantuan negara bukanlah satu-satunya solusi, dan ia yakin bahwa dengan kerja sama dan upaya bersama, Sritex dapat keluar dari situasi sulitnya tanpa harus bergantung pada injeksi finansial dari pemerintah. Misbakhun menekankan pentingnya restrukturisasi kredit dan dukungan dari berbagai pihak untuk membantu Sritex pulih dan kembali beroperasi secara normal.