PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah berhasil meningkatkan penyaluran kredit kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor di Bali. Hingga Juni 2024, jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp120 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp87 miliar. Hal ini menunjukkan komitmen BNI dalam mendukung perkembangan UMKM di Bali.
Menurut Pemimpin BNI Wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Anak Agung Agustiya Novitayanti, jumlah debitur UMKM ekspor per Juni 2024 telah mencapai 145, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 116 debitur. Hal ini dapat tercapai berkat upaya pelatihan, pendampingan, serta pembukaan pasar dan fasilitasi pertemuan dengan pelaku bisnis mancanegara.
BNI juga memberikan kemudahan kepada UMKM yang lolos kurasi untuk mengikuti pameran di luar negeri, seperti di Hong Kong. Produk UMKM binaan yang diminati pasar luar negeri antara lain rempah-rempah, bumbu, kopi, cokelat, kerajinan, dan dekorasi rumah. Bank ini juga memberikan insentif berupa agunan yang dilindungi dengan asuransi, diskon transaksi internasional, kemudahan pengiriman uang keluar negeri, serta produk khusus fastrack.
Program ekspor yang digagas BNI bertujuan untuk mendorong UMKM agar menjadi lebih produktif, digital, dan global. Hal ini penting karena kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional masih belum optimal, hanya mencapai 15,8 persen pada 2023 menurut data Kementerian Koperasi dan UKM. Salah satu kendala yang dihadapi UMKM adalah pembiayaan yang belum optimal.
Dengan adanya dukungan dari BNI, diharapkan UMKM di Bali dapat terus berkembang dan meningkatkan kontribusinya terhadap ekspor nasional. Melalui program-program yang telah disediakan, UMKM diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dan menjadi lebih kompetitif di pasar global. Dengan demikian, pertumbuhan UMKM di Bali akan semakin terdongkrak dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.